Senin, 16 Maret 2009

Nilai Matematika-Fisika Anjlok, Hasil Pra-UN SMA-SMK Melejit



Hasil pelaksanaan Pra-Ujian Nasional (UN) tahun 2009 tingkat SMA dan SMK di Sumbar, cukup memuaskan dibanding tahun sebelumnya. Namun, lagi-lagi nilai siswa anjlok pada mata pelajaran matematika dan fisika. Untuk itu, Disdikpora akan mengadakan program remedial.


“Secara nasional untuk pelajaran matematika dan fisika hasilnya masih di bawah standar. Memang matematika ada kaitannya dengan fisika. Kalau anak lemah pada mata pelajaran matematika tidak tertutup kemungkinan fisikanya juga sulit,” ujar Kabid SD, SMP, SMA Disdikpora Sumbar, Muliardi, kepada Padang Ekspres (Group Padang-Today).


Evaluasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharaga mencatat, persentase jumlah siswa yang lulus Pra-UN untuk SMA jurusan IPA 69,12 persen. Angka tersebut jauh melejit jika dilihat data tahun 2008, kelulusan hanya 20 persen. Begitupula dengan siswa jurusan IPS.


Mereka yang lulus pada pra-UN mencapai 58,21 persen. Padahal pra-UN tahun sebelumnya kelulusan hanya berkisar 12 persen. Sedangkan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tingkat kelulusan siswanya, baru berada di angka 48,7 persen. “Hasil tersebut sudah dianalisis dan telah diserahkan ke pemerintah kabupaten dan kota,” kata Muliardi.


Hasil pra-UN terlihat sampai dimana kemampuan siswa. Untuk itu diharapkan sekolah-sekolah mampu menyikapinya dan melakukan tindak lanjut, dengan membuat langkah-langkah strategis. Dalam hal ini Disdikpora akan menerapkan program remedial. Memang, pelajaran matematika dan fisika masih menakutkan. Sudah rahasia umum, siswa masih banyak yang lemah pada dua mata pelajaran tersebut.


Teknik yang diberikan misalnya, menyiapkan kisi-kisi soal lalu diserahkan kepada siswa. Dari hasilnya akan ketahuan dimana letak kelemahan siswa, atau soal mana yang anak memang lemah. Selanjutnya guru menentukan langkah prepentif dan taktik bagaimana supaya anak lebih memahami pada soal yang dianggapnya sulit. “Kita akan alokasikan anggaran remedial untuk mengejar ketertinggalan itu,” tegas Muliardi.


Remedial Ujian

Ia mengungkapkan, untuk pelaksanaan remedial sudah Disdikpora telah menyediakan anggaran sebesar Rp2,9 miliar. Jumlah itu akan digunakan untuk kegiatan remedial di SMA dan SMK. Penekanannya, lebih diperuntukkan bagi belanja tambahan dan transpor bagi guru yang ditugaskan.


Dinas akan melakukan monitoring ke sekolah-sekolah, tentang bagaimana pelaksanaan remedial yang telah mereka lakukan. Mulai minggu depan, jajaran disdikpora akan melaksanakan monitoring.


Jika ditentukan peringkat, hasil pra-UN yang berlangsung 23-25 Februari 2009, Bukittinggi merupakan kota dengan tingkat kelulusan tertinggi di Sumbar. Jenjang SMA maupun SMK diraih oleh kota yang sempat menjadi ibukota RI itu. Jumlah kelulusan siswa jurusan IPA 98 persen, IPS 94 persen, dan siswa SMK perolehan kelulusan mencapai 73 persen. (lihat grafis peringkat 5 besar).


“Sebenarnya, peringkat tergantung pada jumlah sekolah secara kumulatif di kab/kota. Jika ada yang berada di urutan bawah, bukan berarti kemampuannya tidak bagus. Bisa saja karena jumlah sekolahnya banyak, sehingga mempengaruhi pada perolehan rata-rata. Begitu sebaliknya, kota yang sekolahnya sedikit, yah bisa saja di urutan pertama. Lagipula tujuan pra-UN kita ingin melihat dimana kemampuan siswa,” ujar Muliardi.


Sementara itu, hasil pra-UN SMP masih dalam tahap analisis. Ia mengatakan kemungkinan 17 Maret 2009, hasilnya akan ke luar. Sedikitnya 2,7 miliar telah dianggarkan Disdikpora untuk program remedial. [*]


padang-today.com
senin, 16 maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar